Salah satu peserta FLC.

Kemdiktisaintek RI memilih Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Future Leader Camp (FLC) 2025 Regional Sumatera, sebuah ajang pengembangan kepemimpinan mahasiswa tingkat nasional yang diinisiasi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Kegiatan ini dilaksanakan pada 5–8 November 2025 dan diikuti oleh 60 peserta terpilih dari 1.300 pendaftar di seluruh Sumatera. Para peserta terdiri atas mahasiswa aktif, ketua dan pengurus BEM, serta aktivis kampus dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki komitmen terhadap penguatan peran mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya membangun ekosistem regenerasi kepemimpinan nasional sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045. Melalui materi bertajuk “Membangun Ekosistem Regenerasi Kepemimpinan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045”, Prof. Khairul mengajak para mahasiswa untuk memahami kembali makna kepemimpinan sejati, yakni kemampuan untuk berpikir strategis, bertumbuh secara berkelanjutan, dan memimpin dengan nilai-nilai luhur.

Dirjen Dikti.

Ia juga menekankan konsep mental model of future leaders, yaitu pola pikir dan peta batin yang membentuk cara seseorang berpikir, menilai, dan bertindak. Dalam konteks itu, pemimpin masa depan harus memiliki growth mindset yang terbuka terhadap perubahan, first principles thinking untuk berpikir mendasar dan rasional, second order thinking dalam memperhitungkan dampak jangka panjang suatu keputusan, serta slidge edge thinking untuk terus memperbaiki diri melalui langkah kecil yang konsisten. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya perlu cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi dinamika sosial dan tantangan global yang terus berubah.

Selain Dirjen Dikti, kegiatan ini juga dihadiri oleh Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., Direktur Belmawa Kemdiktisaintek, yang menyampaikan laporan kegiatan sekaligus memberikan motivasi kepada peserta. Ia menegaskan bahwa FLC merupakan wadah strategis untuk membangun jejaring pemimpin muda lintas kampus di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan tidak hanya memperoleh wawasan teoritis, tetapi juga kemampuan praktis dalam mengelola organisasi, menginisiasi perubahan, dan mengembangkan program berkelanjutan di lingkungan kampus masing-masing.

Dirjen Belmawa.

Sementara itu, Rektor Universitas Baiturrahmah, Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Unbrah sebagai tuan rumah penyelenggaraan FLC Regional Sumatera. Ia menilai kegiatan ini sangat sejalan dengan semangat Unbrah untuk mencetak mahasiswa yang berkarakter unggul, berintegritas, dan memiliki jiwa kepemimpinan sosial. “Unbrah berkomitmen menjadi kampus yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga calon pemimpin yang mampu memberikan solusi dan kontribusi bagi masyarakat,” ujarnya dalam pembukaan kegiatan yang juga diwarnai penampilan tari persembahan Sanggar Tuah Sakato Unbrah.

Selama pelaksanaan FLC, para peserta mendapatkan berbagai materi inspiratif dari tokoh-tokoh nasional yang telah berkiprah di bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah Rizky Arief Dwi Prakoso, CEO dan Founder HMNS yang juga masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia. Ia membawakan materi bertema “Entrepreneurship for Innovation, Social Impact, and the Future of Indonesia’s Economy”, yang mendorong mahasiswa untuk memiliki jiwa wirausaha dengan orientasi sosial dan keberlanjutan. Menurut Rizky, kewirausahaan bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi tentang menciptakan nilai dan dampak positif bagi masyarakat luas.

Kemudian, Oki Earliavan, Staf Khusus Menteri Bidang Industri dan Kerja Sama Luar Negeri, menyampaikan materi bertajuk “Leading with Purpose: Transformative Growth and the Power of Values-Driven Leadership.” Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang berorientasi pada tujuan dan nilai-nilai. Menurutnya, seorang pemimpin sejati adalah mereka yang mampu tumbuh bersama tim, berani mengambil keputusan berdasarkan prinsip, dan memimpin dengan empati serta visi jangka panjang. Materi ini menjadi salah satu sesi yang paling berkesan bagi peserta karena menyoroti dimensi moral dan spiritual dalam kepemimpinan.

Peserta FLC menyampaikan Argumennya.

Selain itu, beberapa narasumber lain turut hadir memperkaya wawasan peserta, di antaranya Syahganda Nainggolan, Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, yang mengupas “Reforming the Mindset: The Key to Transform Public Policy”; Indah Adi Putri, yang membawakan topik “Politik, Kebijakan Publik, dan Ruang Partisipasi Generasi Muda”; serta Syaifullah Muhammad, yang menyoroti pentingnya inovasi sebagai arah peradaban bangsa dalam sesi “Inovasi sebagai Arah Peradaban: Teknologi, Kemandirian, dan Masa Depan Bangsa.” Sementara Ismail Hasani, Ketua SETARA Institute, menutup rangkaian materi dengan tema “Merawat Rasionalitas Hukum, Meneguhkan Etika Demokrasi: Membangun Tata Kelola yang Berkeadilan dan Partisipatif.”

Tidak hanya mendengarkan paparan narasumber, peserta juga terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif seperti ice breaking, assessment, dan diskusi kelompok. Kegiatan ini dirancang agar mahasiswa mampu mengasah kemampuan analisis, komunikasi, dan kerja sama tim. Salah satu bagian penting dari FLC adalah Mini Project, di mana peserta ditantang untuk merancang gagasan dan program inovatif yang dapat diterapkan di kampus atau komunitas mereka masing-masing. Ide-ide yang lahir dari mini project ini diharapkan menjadi langkah awal pembentukan jaringan kerja kepemimpinan muda di seluruh Indonesia.

Pembukaan FLC Sumatera.

Pada hari terakhir, peserta mempresentasikan hasil mini project mereka di hadapan fasilitator dan tim penilai dari Belmawa. Banyak gagasan menarik muncul, mulai dari program peningkatan literasi digital, pemberdayaan desa melalui ekonomi kreatif, hingga kampanye kepemimpinan etis di lingkungan kampus. Kegiatan ditutup dengan penuh semangat dan refleksi bersama tentang makna kepemimpinan yang sejati. Suasana kebersamaan dan kolaborasi yang terjalin selama empat hari meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta.

Melalui Future Leader Camp 2025 Regional Sumatera ini, Kemdiktisaintek berharap lahir generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dengan pola pikir strategis, karakter kuat, dan semangat kolaboratif. Para peserta diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu membawa nilai-nilai kepemimpinan yang positif ke tengah masyarakat. Sementara bagi Unbrah, kepercayaan menjadi tuan rumah kegiatan berskala nasional ini merupakan bentuk nyata kontribusi dalam mencetak calon pemimpin bangsa yang tangguh, berintegritas, serta siap menavigasi masa depan Indonesia menuju 2045 yang gemilang.

Pemilihan Unbrah sebagai tuan rumah kegiatan Future Leader Camp ini juga diinisiasi oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X yang pada pembukaan juga hadir Kepala LLDikti X Afdhalisma, SH.