Pembukaan kegiatan Munas.

Musyawarah Nasional (Munas) ke-XXII Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) resmi digelar di Auditorium Universitas Baiturrahmah (Unbrah) pada Kamis, 8 Mei 2025. Kegiatan akbar ini menjadi tonggak sejarah karena pertama kalinya diselenggarakan di wilayah 1, tepatnya di Pulau Sumatera.

Zaki Alhamdi selaku Ketua Panitia menyampaikan antusiasmenya atas terlaksananya Munas yang dihadiri oleh 129 peserta dari berbagai kampus negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Gubernur BEM KM FIKES Unbrah, M. Fattah Raihan, menyebut bahwa forum ini menjadi puncak diskusi mahasiswa kesehatan masyarakat, serta mendorong kolaborasi lintas sektor dengan bidang kedokteran, kebidanan, keperawatan, dan melibatkan Presiden BEM Seluruh Indonesia.

Hadir dalam pembukaan, Sekretaris Jenderal ISMKMI, M. Hifzul Mabrur dari Universitas Ahmad Dahlan, serta Rektor III Unbrah, Drs. Eka Trio Effandilus, MS, yang menyambut delegasi dari Universitas Cenderawasih, Universitas Airlangga, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sulawesi Tengah, hingga UPN Veteran Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya Munas ini sebagai momentum strategis untuk membahas isu kesehatan dan merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis pemikiran konstruktif mahasiswa.

Wali Kota Padang yang diwakili oleh Habibul Fuadi turut memberikan dukungan dan menjelaskan bahwa Pemkot Padang sedang menyusun kebijakan menuju Kota Sehat dan Kota Cerdas, seiring dengan jumlah penduduk yang mencapai 1 juta jiwa. Dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dr. Lila Yanwar, MARS, memaparkan data mengkhawatirkan mengenai prevalensi merokok yang mencapai 31,5 persen, termasuk munculnya fenomena ‘baby smoker’ pada anak di bawah usia 10 tahun. “Kelompok usia 10 hingga 21 tahun harus menjadi fokus screening untuk mencegah beban penyakit lebih berat di masa depan,” tegasnya.

WR 3 Unbrah sedang memberikan cendera mata pada perwakilan Munas.

Acara ini juga dirangkaikan dengan Indonesian Public Health Summit 2nd 2025 bertema “Seperti Api Tak Terlihat dalam Asap, Merokok Membawa Dampak Tanpa Terlihat, Maka Kawasan Tanpa Rokok adalah Kunci Kesehatan Bersama.”

Seminar kesehatan tersebut menghadirkan narasumber-narasumber nasional yang membahas tantangan dan solusi terhadap rokok serta penyakit tidak menular (PTM). Di antaranya:

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, membawakan materi tentang “Tantangan dan Solusi terhadap Rokok dan Beban PTM di Indonesia.”

dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas, menyampaikan paparan tentang “Kolaborasi Lintas Sektor dalam Langkah Strategis Menuju Indonesia Bebas Rokok.”

Talkshow interaktif juga menghadirkan Kamal Kasra, SKM, MQIH, Ph.D, dr. Srikurnia Yati (Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang), serta Nalsali Ginting, SKM dari Indonesian Youth Council for Tactical Change (IYCTC), yang membahas strategi kawasan tanpa rokok dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Salah satu tamu kehormatan dalam acara ini adalah Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, S.S., M.Si, anggota Komisi IX DPR RI sekaligus Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI periode 2024–2029. Dalam keynote speech-nya, beliau menegaskan pentingnya dukungan kebijakan yang berpihak pada kesehatan masyarakat dan perlindungan generasi muda dari bahaya rokok.

Acara ditutup dengan penyerahan suvenir, pengumuman lomba PHAC, serta komitmen bersama untuk terus memperjuangkan kawasan tanpa rokok sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa kesehatan masyarakat Indonesia. Munas ISMKMI ke-XXII ini pun menjadi wujud nyata peran mahasiswa sebagai agent of change dalam membangun Indonesia yang lebih sehat.