Senat Unbrah.

Unbrah Gelar Rapat Senat Terbuka Dies Natalis Ke-30

Universitas Baiturrahmah menggelar kegiatan Rapat Senat Terbuka peringatan Dies Natalis K-30 pada Rabu 16 Juli 2024 di Auditorium Unbrah Kampus Aie Pacah Padang.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS yang juga menyampaikan presentasi capaian Unbrah selama lima tahun ke belakang.

Rektor Unbrah.

Menurutnya beberapa capaian terbesar yang diraih Unbrah dalam lima tahun ke belakang antara lain Keberhasilan dosen Unbrah berprestasi baik dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Khusus penelitian drg. Abu Bakar, M.Med.Ed, P.hD yang tampil menyampaikan orasi ilmiah tentang “SIOCA” menjadi dosen paling berprestasi karena karyanya tersebut ditampilkan di pameran teknologi di Hannover Jerman.

Orasi Ilmiah dari drg. Abu Bakar, P.hD

Kemudian dosen FKG lainnya drg. Valendriyani Ningrum, P.hD meraih penghargaan sebagai 50 besar dosen peneliti terbaik di Indonesia.

Di bidang pengabdian masyarakat Unbrah telah menggelar kegiatan University Social Responsibility (USR) dan bermanfaat bagi masyarakat.

Tamu undangan.

Selain di bidang pendidikan dan penelitian juga banyak dosen yang memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi S3 dari pemerintah , hibah penelitian dan kesempatan pada program MBKM.

“Unbrah juga memiliki lulusan yang berdaya saing dan diantaranya telah menjadi pimpinan, direktur, pengusaha bahkan artis ternama,” tambah rektor.

Parade baju adat.

Selain itu capaian Unbrah selama lima tahun juga hadir dari beragam prestasi mahasiswa, peningkatan saranan prasarana, dan pemeringkatan akreditasi prodi yang memuaskan.

“Ke depan ini akan dipertahankan bahkan ditingkatkan capaiannya,” sebutnya.

Wagub Sumbar.

Usai sambutan Rektor giliran, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy yang menyampaikan pemikirannya di depan tamu undangan yang hadir sekitar 1000 orang.

Dalam pemaparannya Wagub Sumbar menekankan tentang tantangan kampus menghadapi era Revolusi Industri 4.0 atau serba teknologi.

Hiburan dari mahasiswa Unbrah.

“Menjadi perhatian, dengan adanya Revolusi Industri 4.0 akan ada pekerjaan yang hilang namun juga akan ada profesi yang datang,” ujarnya.

Menurut Wakil Gubernur hal ini menjadi keniscayaan khususnya bagi generasi saat ini, di sinilah peranan perguruan tinggi dalam membentuk karakter positif.

“Sehingga kampus dapat menciptakan lulusan dengan intelektual yang tinggi namun memiliki kepedulian terhadap lingkungannya,” katanya.

Fadly Amran, BBA.

Setelah sambutan Gubernur, giliran Fadly Amran, BBA sebagai perwakilan dari Yayasan Pendidikan Baiturrahmah yang mengapresiasi atas capaian yang diberikan Unbrah dalam lima tahun.

“Masih ingat saat Haji Amran mendirikan TK, SD, SMP, SMA dan Universitas Baiturrahmah, tujuannya adalah menghasilkan lulusan berintelektual namun selalu menjunjung tinggi nilai Islam,” sebutnya.

Penghargaan kinerja terbaik.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan untuk Dosen terbaik, tenaga kependidikan terbaik dan mahasiswa terbaik, serta penghargaan khusus untuk pengabdian 30 tahun dosen dan tendik Unbrah atau “Lifetime Achievement”. Kesemua pemenang mendapatkan kesempatan Umroh gratis dan uang pembinaan.

Selain itu pada kegiatan ini juga diserahkan karya buku dari beberapa dosen di Unbrah mewakili lima fakultas yakni Ekonomi dan Bisnis, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Vokasi, dan Ilmu Kesehatan.

Penampilan Poco-Poco.

Selain penghargaan bergengsi untuk capaian kerja, Unbrah juga memberikan penghargaan kepada civitas akademika atas raihan prestasi di berbagai lomba yang diselenggarakan selama kegiatan Lustrum VI Unbrah.

Lomba tersebut yakni Lomba Marandang, Lomba Solo Song, Fashion Show, Joged Maumere, Lomba Poco-Poco, Pertandingan Domino, Kejuaraan PES, Pertandingan Badminton, Pertandingan Tenis Meja, Pertandingan Voli, dan Pertandingan Futsal.

Foto bersama.

Sementara itu pada kegiatan rapat senat tersebut hadir Pimpinan Forkopimda Sumbar, Mitra Unbrah, sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Sumbar serta alumni.

Hal yang menarik pada kegiatan ini semua peserta rapat menggunakan pakaian adat Minangkabau dan nusantara.