Gubernur Mahyeldi memasangkan uniform KKN pada mahasiswa Unbrah.

Sebanyak 810 mahasiswa Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang resmi dilepas untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Usaha Sosial Rakyat (USR) di Kabupaten Solok Selatan pada Rabu, 16 Juli 2025. Pelepasan berlangsung di Auditorium Unbrah dan ditandai dengan penyematan atribut KKN dan USR oleh Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, kepada perwakilan mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL). Kegiatan ini akan didampingi oleh 30 dosen pembimbing yang disebar ke 30 nagari di 7 kecamatan wilayah Solok Selatan.

Ketua KKN USR Unbrah, Dr. Edi Suandi, MM, menjelaskan dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menekankan bahwa KKN merupakan instrumen nyata dalam memperkuat peran nagari sebagai unit terdepan pembangunan daerah. Ia menyambut baik keterlibatan mahasiswa dalam mendampingi masyarakat nagari, sesuai amanat Undang-Undang No. 17 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Pemerintah provinsi juga tengah mendorong penguatan Program Nagari Kreatif 2025–2030 serta revitalisasi nilai adat salingka nagari, yang diharapkan dapat diperkuat melalui partisipasi aktif mahasiswa.

Lebih jauh, Gubernur mengajak seluruh pihak untuk mempererat koneksi antara nagari di ranah dan masyarakat di perantauan, guna mendorong arus investasi dan pembangunan yang berkelanjutan. Ia menyebut potensi investasi Sumbar mencapai 20 triliun rupiah jika sinergi tersebut terwujud. Informasi strategis dari nagari juga harus mengalir ke ruang legislatif dan tokoh masyarakat demi pembangunan yang berbasis data dan aspirasi lokal.

Gubernur Sumbar

KKN juga dilihat sebagai arena pembentukan karakter dan kepemimpinan mahasiswa. Menurut Gubernur, pengalaman langsung di masyarakat dapat menumbuhkan kepekaan sosial dan kemampuan berpikir strategis. Ia juga mengangkat pentingnya sejarah Solok Selatan, termasuk nilai-nilai perjuangan PDRI, sebagai bagian dari inspirasi bagi mahasiswa.

Kegiatan ini sejalan dengan program nasional Kampus Berdampak yang digagas Kemendikbudristek, yaitu mendorong perguruan tinggi untuk tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga membawa perubahan konkret bagi masyarakat. Unbrah menunjukkan komitmennya sebagai bagian dari perguruan tinggi yang hadir dan menyatu dengan kebutuhan sosial dan pembangunan nagari. Melalui KKN dan USR, mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan yang relevan dan adaptif terhadap tantangan masyarakat akar rumput.

Dengan fakta bahwa 222 nagari di Sumatra Barat masih tergolong terbelakang, keterlibatan mahasiswa menjadi peluang strategis untuk mempercepat pembangunan desa melalui pendekatan edukatif, inovatif, dan partisipatif. Program KKN bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi langkah nyata dalam menciptakan kampus yang berdampak luas, inklusif, dan berkelanjutan.