Kajian dhuha daring.

Universitas Baiturrahmah kembali melaksanakan kegiatan kajian dhuha secara virtual dalam jaringan melalui aplikasi ZOOM pada Sabtu 27 Maret 2021.

Kali ini Ustadz Dr. Syofyan Hadi, Lc, MA menjadi narasumbernya dan memaparkan tentang memaknai Tarhib Ramadhan atau Marhaban Yaa Ranadhan.

Dalam pemaparannya, Ustadz Syofyan menjelaskan tentang Marhaban Yaa Ramadhan yang artinya menyambut dengan suka cita kedatangan Bulan Ramadhan.

Dari kosakata bahasa kata Syofyan Marhaban dan Tahrib sama-sama bermakna menyambut dengan gembira kedatangan Bulan Ramadhan dan berharap tidak akan berlalu dalam satu tahun.

Menurut Ustadz banyak hal yang melandasi umat Islam bersuka cita kedatangan Bulan Ramadhan salah satunya mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal akhirat dan menjauhkan diri dari syetan.

Ustadz Syofyan Hadi

Ibadah ini tentu dapat dilaksanakan setiap waktu selama bulan Ramadhan meliputi shalat sunah, tadarus Al Quran, salat berjamaah, berinfak hingga berdoa kepada Allah SWT.

Khusus untuk doa ini kata ustadz paling baik dilakukan yakni waktu jelang buka yang mana saat itu doa menjadi mustajab.

Sayangnya syetan masih bisa ganggu dengan membiarkan “ngabuburit”sore-sore yang padahal adalah waktu paling tepat untuk memohon dan akan dikabulkan Allah SWT.

Keistimewaan Ramadhan sehingga perlu ditunggu kehadirannya karena ada kesempatan mendapat jaminan Surga dan penambahan pahala berkali lipat seperti menerima Lailatul Qadar.

Bahkan sumber dari segala sumber ilmu yakni Al Quran juga diturunkan pertama kali kepada Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan.

Kajian dhuha.

Kemudian pada bulan Ramadhan khususnya 10 hari terakhir juga kita bisa melakukan itikaf atau berdiam di dalam masjid namun bagi yang tidak memiliki urusan yang mendesak atau darurat.

Intinya kata ustadz orang yang menunggu bulan Ramadhan hadir dan kemudian takut bulan itu pergi adalah orang yang berbahagia.

Kegiatan ini diikuti secara wajib oleh Mahasiswa angkatan 2020 yang masuk ke Unbrah.