Sebanyak 36 mahasiswa Prodi D3-Kebidanan Fakultas Vokasi Unbrah angkatan 2018 melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Padang pada 25 Januari 2021 sampai 11 Februari 2021.
Mahasiswa tersebut resmi diserahterimakan dan dikenalkan kepada tokoh masyarakat dan bidan setempat oleh Dosen Pembimbing serta Dekan Fakultas Vokasi Prof. Dr. apt. Amri Bahktiar, MS, DESS di Kantor Kecamatan Koto Tangah Padang Senin 25 Januari 2021.
Dekan Vokasi berharap agar mahasiswa dapat melaksanakan PKL dengan baik, disiplin dan tetap menjaga integritas dan nama baik institusi. Selain itu dekan juga berpesan untuk tetap menerapkan pola 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Mengingat juga masih dalam kondisi pandemi Covid-19 untuk itu kesehatan tetap perlu dijaga dengan baik.
Diwawancarai secara terpisah, dalam penjelasannya Ketua Prodi D3-Kebidanan Unbrah Hendri Devita, SKM, M.Biomed dan Ketua Pelaksana PKL Dian Eka Nursyam, S.ST, M.Keb mengatakan mahasiswa melaksanakan PKL tersebut selama tiga minggu dan ada beberapa kegiatan yang wajib dilakukan mulai dari tahap pengkajian hingga mplementasi dan penyusunan laporan PKL berdasarkan persoalan yang ditemui di lapangan.
Dalam tahap implementasi mahasiswa wajib melakukan dua hal yakni menempatkan diri sebagai mahasiswa yang tengah melaskanakan praktik kebidanan komunitas atau tugas belajar. Satu lagi mahasiswa mengenal dan memahami situasi dan kondisi yang ada di lokasi praktik dan sekitarnya, termasuk mengenal tokoh masyarakat setempat, kebiasaan dan sistem kemasyarakatan.
Mengingat kebidanan bukan hanya semata menjadi seorang tenaga kesehatan namun juga berperan dalam profesi secara sosiologis atau sosial. karena itu praktik di komunitas merupakan bagian terpenting dalam mengaplikasikan ilmu kebidanan yang sudah didapat, ke tengah masyarakat dengan lingkup kerja pada sasaran kesehatan reproduksi wanita. Masalah kesehatan reproduksi wanita tidak hanya bisa diintervensi secara klinis karena banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang bermulai dari kemiskinan, geografis, dan pendidikan, sehingga focus intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi tersebut adalah melalui upaya promotif dan preventif.
Kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa selama PKL yakni mengumpulkan berbagai data atau informasi serta harapan kebutuhan – kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan reproduksi diwilayahnya sesuai dengan tujuan kegiatan praktik kebidanan komunitas dengan menggunakan metode partisipatif participatory rural appraissal dengan pendekatan analisis sosial dan analisis situasi.
Kemudian kegiatan lain yakni membantu masyarakat dalam menganalisis data yang diperoleh untuk menemukan masalah dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan reproduksi diwilayahnya sehingga dapat memberikan saran-saran alternatif pemecahan masalahnya. Hal lain yakni memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan peran sertanya dalam mencari atau menemukan alternatif pemecahan masalah kesehatan reproduksi khususnya pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan usia lanjut dengan memanfaatkan sumber – sumber yang tersedia diwilayahnya melalui MMK (Musyawarah Masyarakat Kelurahan).
Ketiga kegiatan di atas tersebut bagian dari upaya promosi kesehatan dengan memberdayakan masyarakat. Terutama sasarannya wanita dengan melakukan pemeliharaan kesehatan sepanjang siklus kehidupannya. Oleh karena itu praktik kebidanan komunitas merupakan salah satu upaya untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mempelajari bagaimana upaya preventif dan promotif dilakukan di masyarakat yang sesuai dengan kurikulum yang ada.
Dalam PKL juga mahasiswa melakukan kegiatan – kegiatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan hasil MMK, berupa advokasi, edukasi, konseling serta pelayanan langsung. Kemudian mahasiswa juga perlu melakukan evaluasi hasil kerja bersama masyarakat dan menuliskan laporan kegiatan dalam buku khusus dengan bimbingan. Laporan hasil kegiatan disajikan pada akhir praktik bersama masyarakat sebagai feed back kegiatan persan serta masyarakat.
Terakhir menyusun laporan kegiatan praktik kebidanan komunitas dengan cara yang lazim, diharapkan hasil kegiatan praktik kegiatan kebidanan komunitas dapat menjadi asupan yang berharga bagi institusi terkait/tempat praktik.
Selanjutnya dalam upaya membekali mahasiswa yang kelak bertugas sebagai Ahli Madya Kebidanan pada berbagai institusi kesehatan dan bekerja di komunitas, maka mahasiswa diberikan pengalaman untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). PKL ini merupakan salah satu kegiatan yang harus diselenggarakan dan juga bagian dari kurikulum guna melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di kelas.
Berdasarkan tuntutan kompetensi tersebut, maka mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah diwajibkan mengikuti PKL, untuk mendapatkan kemampuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan di komunitas meliputi kesehatan keluarga, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, imunisasi, KB dan kesehatan lingkungan. Di samping itu melalui PKL ini Program Studi D III Kebidanan Universitas Baiturrahmah sebagai salah satu Institusi Pendidikan Tinggi ikut serta berperan secara aktif dalam mengisi Pembangunan di bidang kesehatan.
Sementara pembimbing dan supervisi juga melakukan pemantauan atau pengawasan yang selanjutnya oleh pembimbing dilakukan penilaian dan evaluasi sesuai standar yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan dari kegiatan ini bagi mahasiswa agar mampu menerapkan dan memberikan asuhan kebidanan komunitas berbasis preventif dan promotif di masyarakat melalui pengorganisasian dan pengembangan masyarakat serta upaya safe motherhood sehingga memberikan pengalaman yang ata bagi mahasiswa.
Sedangkan tujuan khususnya yakni agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di komunitas, mampu menentukan status kesehatan keluarga di komunitas, mampu mengidentifikasi serta menjelaskan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan di komunitas, mampu memprioritaskan masalah kesehatan masyarakat dan menyusun alternatif pemecahan masalah kesehatan ibu, bayi dan anak di masyarakat dengan menggunakan berbagai metode partisipatory rural appraissal dengan pendekatan analisis situasi dan analisis sosial serta alat analisis gender di masyarakat.
Kemudian mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada di sektor kesehatan (lintas pogram) dan disektor non kesehatan (lintas sektoral), menentukan kebutuhan kesehatan ibu dan anak, mengolah dan menganalisis data yang berasal dari berbagai sumber, baik untuk kepentingan perencanaan, pemantauan maupun penilaian program, membentuk dan bekerjasama dalam tim untuk memecahkan masalah kesehatan ibu, bayi dan anak.
Mahasiswa juga harus mampu menyusun rencana pembiayaan untuk pemecahan masalah , mampu melaksanakan program kesehatan masyarakat secara terencana, mampu menilai program kesehatan masyarakat yang sudah terlaksana, mampu mengkaji kesehatan keluarga termasuk setiap individu di keluarga. Kemudian mampu menyusun rencana asuhan kebidanan dalam keluarga, mampu melaksanakan asuhan kebidanan dalam keluarga, mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan, dan mampu menyusun rencana tindak lanjut dalam asuhan kebidanan di keluarga dan di komunitas.
Dalam PKL itu ke 36 mahasiswa hadir pagi dan pulang sore setiap harinya, hingga terakhir pelaksanaan PKL.