Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Baiturrahmah (Unbrah) menggelar Program Detasering secara daring untuk pelantikan penelitian dan pengabdian masyarakat pada November hingga Desember 2020.

Kepala LPPM Unbrah drg. Abu Bakar, M.Med.ed, Ph.D mengatakan kegiatan ini digelar selama satu bulan yang terbagi atas 7 program pelatihan untuk dosen Unbrah. Masing-masing pelatihan akan dibina oleh detaser yang profesional dan andal.

Adapun ketujuh program tersebut beserta detasernya yakni pertama, Program Pendampingan Perolehan HAKI. Yang menjadi narasumber sekaligus pendamping yakni Dr. Ir. Sherly Asriany, ST, MT dari Universitas Khairun. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 November 2020 sampai 30 November 2020.

Kedua Program Penelitian Penguasaan Manajemen, Kepustakaan contoh end note, Mandeley atau Zatero. Pendampingnya adalah Agus Trihartono, S.Sos, M.A, Ph.D dari Universitas Jember. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 November 2020 hingga 1 Desember 2020.

Ketiga, Program Penelitian Penyusunan Proposal, Penelitian dan Pencarian Kepustakaan Berbasis Internet. Pendampingnya yakni Aris Badara dari Universitas Haluoleo Kendari. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 November 2020 sampai 15 Desember 2020.

Keempat, Program Penelitian Penyusunan Road Map Penelitian oleh Hadiyanto, M.ED, Ph.D dari Universitas Jambi. Dilaksanakan pada 19 hingga 21 November 2020. Kelima Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Pelatihan Tentang Cara Penyebaran Ilmu Pengetahuan Kepada Masyarakat oleh Ns. Lita, S.Kep, M.Kep dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah. Dilaksanakan pada 7 hingga 8 Desember 2020.

Keenam, PPM Pengembangan Bahan Penyuluhan dari Buku Teknologi oleh Hadiyanto, M.ED, Ph.D dari UNJA Jambi. Dilaksanakan pada 19 November sampai 2 Desember 2020. Ketujuh, PPM Penyusunan Proposal PPM oleh Dr. Ir. Fransina S Latumahina, S.Hut, MP IPP dari Universitas Pattimura.

Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh LPPM Unbrah tersebut. Harapannya semua dosen di Unbrah ikut serta semua rangkaian kegiatan.

Sebab bila dilihat dari rundown program penguatan penelitian dan pengabdian masyarakatnya cukup lengkap.

Harapannya juga usai pelatihan atau pendampingan, intensitas dan kualitas dosen dalam penelitian dan pengabdian masyarakat akan meningkat.