Imam besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A memberikan tausyiah di Masjid Baiturrahmah usai menjadi imam Shalat Dhuhur berjamaah pada Rabu 18 November 2020.
Dalam tausyiahnya, Ulama kelahiran Sulawesi Selatan tersebut memaparkan terkait fungsi masjid dan keutamaannya.
Menurut Wakil Menteri Agama pada periode 2011-2014 Masjid itu digunakan sebagai tempat Sujud yang artinya menyerahkan seutuhnya. Di seluruh tempat di permukaan bumi merupakan masjid karena semuanya dapat digunakan sebagai tempat sujud.
Akan tetapi bila mengacu pada Al Masjid jauh lebih terorganisasi, memiliki takmir dan lebih berwibawa.
Bahkan Rasulullah SAW menyebutkan ada 22 fungsi dan peranan masjid yang lebih sebagai pusat pemberdayaan umat.
Antara lain Zaman Rasulullah, masjid dapat digunakan sebagai rumah sakit untuk menampung dan mengobati pasukan yang terluka saat perang.
Dalam perang juga masjid sebagai tempat penyimpanan tawanan perang atau dikatakan sebagai penjara.
Masjid juga dapat dijadikan balai pertemuan untuk rapat atau diskusi jamaah. Bahkan pernah menjadi tempat pertemuan antar lintas agama, saat Rasulullah menerima tamu dari umat kristiani.
Lebih jauh masjid juga sebagai pusat pengembangan informasi dan pengembangan seni. Zaman Rasulullah juga ada kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan di masjid.
Masjid juga sebagai tempat pengajaran hal ini terlihat saat Zaman Rasulullah maupun setelahnya perkembangan ilmu pengetahuan sangat kental terjadi di masjid.
Perkembangan keilmuan lewat masjid ini pernah terjadi zaman Abad Pertengahan saat ilmuwan Islam membawa kemajuan ilmu pengetahuan dunia.
Ilmuwan tersebut antara lain Al Khawarizmi, Al Chemic, Ibnu Sina, Ibnu Rusydi, Al Farabi dan masih banyak . Tercatat ada 27 orang yang disebut dalam sejarah dunia sebagai pembaharu keilmuan zaman itu.
Kemudian menurut Nasaruddin masjid juga dimanfaatkan sebagai Baitul Mal atau pusat pengumpulan dana umat untuk kesejahteraan umat.
Bahkan menara masjid yang biasa digunakan sebagai corong informasi dan pembesar kumandang azan. Dapat digunakan untuk melihat dapur penduduk yang berasap dan tidak. Artinya sebagai kontrol sosial masyarakat.
“Masjid jelas cukup berperan sebagai pemersatu umat,” ujarnya.
Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S menyebutkan keberadaan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dalam rangka kegiatan MTQ Nasional yang diselenggarakan di Sumbar.
Imam masjid menjadi ketua dewan pengawas kegiatan MTQ yang juga salah satunya diadakan di Auditorium Unbrah.
Kemudian Imam Besar Istiqlal dijamu makan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Baiturrahmah dan foto bersama.