Tiga orang mahasiswa Universitas Baiturrahmah (Unbrah) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yakni Neli Agustin, Renny Sukma, dan M Rafi Nusantara ikut serta dalam program acara stasiun TV Padang TV Mimbar Mahasiswa pada Kamis 27 Agustus 2020.
Ketiganya ikut dalam program bertajuk debat dan dialog yang bertema “Pasien Covid-19 Meningkat, Perlukah PSBB Dilanjutkan” bersama tiga orang mahasiswa FKM Universitas Andalas (Unand) yakni Nadia Putri, Muhammad Fadil, dan Indah Syafira.
Kegiatan ini juga dipandu panelis Ketua LPMI Universitas Perintis Padang Dr. Dewi Yudiana Shinta, M.Si, Apt. dan dimoderatori oleh Yolania Alifah.
Pada kegiatan berformat satu kelompok pro dan kelompok lainnya kontra, Mahasiswa FKM Unbrah mendapat jatah sebagai pro pada kebijakan agar PSBB kembali dilaksanakan mengingat jumlah orang terinfeksi Covid-19 meningkat di Sumbar.
Dalam argumentasinya kelompok Pro ini menyebutkan PSSB perlu dilakukan karena Sumbar pernah meraih capaian baik saat PSBB dan terjadi penurunan jumlah penderita Covid-19.
Justru menurut kelompok ini adanya New Normal dan minimnya pembatasan pergerakan masyarakat serta tidak disiplinnya pada protokol kesehatan menjadikan penderita meningkat.
Kelompok ini meyakini kasus yang terjadi di Sumbar dalam beberapa waktu terakhir yang jumlahnya hampir mencapai 100 orang akibat Imported case atau kasus yang dari luar daerah Sumbar.
Bila PSBB kembali dilakukan arus masuk dan keluar Sumbar dibatasi sehingga tracing dapat dilakukan dengan segera di dalam daerah saja.
Pernyataan kelompok pro ini mendapat pertentangan dari kelompok kontra yang menganggap meningkatnya kasus Covid-19 bukan karena tidak diberlakukan PSBB namun karena ketidakdisiplinan masyarakat pada protokol kesehatan.
Bahkan menurut kelompok kontra saat dilaksanakan PSBB, banyak perusahaan yang bangkrut dan memberhentikan pegawainya. Selain itu banyak perekonomian tidak berjalan sedangkan bantuan langsung tidak terlalu efektif tersalurkan.
Untuk itu solusi yang diberikan tim kontra yakni memperketat pengaturan kedisiplinan masyarakat pada protokol kesehatan. Tim ini menghendaki adanya peraturan yang mengikat namun berjenjang mulai dari yang ringan hingga berat.
Menilik dua pernyataan kontradiksi tersebut panelis Padang Dr. Dewi Yudiana Shinta, M.Si, Apt. mengemukakan bahwa baik PSBB atau tidak pemerintah perlu tegas pada kebijakan yang diambil.
Seperti dalam hal sanksi yang mengikat bagi masyarakat tidak patuh pada protokol, perlu jadi perhatian khusus pemerintah dan pelaksanaannya dapat lebih diperkuat.
Kemudian bila memang harus mentracing penderita Covid-19 maka perlu juga ada kebijakan tegas seperti perlunya tes swab massal hingga masyarakat dan lain sebagainya.
Walaupun demikian panelis mengapresiasi setiap pernyataan yang muncul dari kedua kelompok. Harapannya kegiatan ini dapat menggugah pemerintah dalam menetapkan kebijakan untuk meredakan pageblug Pandemi Covid-19 ini di Sumbar.
Mimbar Mahasiswa ini berlangsung lebih kurang 1 jam mulai pukul 21.00 WIB hingga 22.15 WIB.
Tiga mahasiswa FKM unbrah ini didampingi oleh Wakil Dekan III FKM Harry Budiman, SKM, MKM.