Universitas Baiturrahmah (Unbrah) menggelar kegiatan seminar dalam jaringan atau webinar dengan tema “Lifestyle Milennial Agar Aman Pada Masa Pandemi Covid-19” dengan dua dokter yang cukup populer di TV nasional yakni dr. Haekal Anshari, M.Biomed “host” Ayo Sehat di TV One serta drg. Andy Wirahadikusumah, Sp.Pros Host Hi Doctor Usee TV pada Sabtu 20 Juni 2020.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S. yang dalam sambutannya mengajak semua peserta webinar khususnya kaum muda untuk terus belajar dan mengikuti pencapaian yang didapat kedua dokter populer tersebut.
Tidak lupa Rektor juga menyampaikan capaian Unbrah yang dilakukan selama Pandemi Covid-19 semenjak Maret lalu. Mulai dari pembentukan tim Covid Centre hingga penyelenggaraan Webinar terkait Covid-19 dan penanggulangannya.
“Harapannya semua generasi millenial yang mengikuti webinar ini usai kegiatan mendapat tambahan informasi bermanfaat terkait kesehatan dan kajian lainnya,” ujar Rektor.
Sementara itu dr. Haekal Anshari, M.Biomed dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa tips bermanfaat terkait upaya menjaga kesehatan selama Pandemi Covid-19.
Antara lain terkait nutrisi yang dianjurkan selama pandemi Covid-19 ini yakni mengatur pola makan setiap hari yang harus tiga kali.
Dr Haekal menyebutkan dalam satu kali makan atau satu piring terdiri atas setengah piring sayuran dan buah, seperempat nasi, dan seperempat protein dan lemak. Kemudian dalam satu hari jarak antara pagi dan siang, serta siang dan malam dapat melakukan ngemil dengan catatan kalorinya rendah.
“Sebab ngemil itu lebih kepada mencukupi kebutuhan natrium atau garam yang dalam sehari hanya dibutuhkan satu sendok teh bagi tubuh,” ujarnya.
Kemudian masih terkait nutrisi ini kata dr. Haekal dengan memperbanyak konsumsi masakan berserat dan menghindari konsumsi lemak jahat atau jenuh.
Selain Nutrisi sesuai arahan moderator, dr. Haekal juga menyampaikan pentingnya olahraga dan berjemur. Menurutnya olahraga yang baik saat pandemi ini yakni di rumah dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
“Bila memang harus keluar berolahraga, tetap sesuai protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan Alat pelindung diri” katanya.
Terkait jaga jarak ini, penularan saat olahraga tergolong tinggi untuk itu perlu menjaga jarak dengan rincian jogging sejauh 5 meter, lari dipisahkan sejauh 10 meter dan Sepeda hingga 20 meter.
Sedangkan untuk berjemur dr. Haekal menyarankan untuk melakukannya di pukul 10.00 WIB ke atas dan hanya bagian kedua lengan, kedua tungkai dan punggung yang boleh dijemur selama 5 hingga 15 menit paling lama.
Alasannya pada jam itu sinar UV B dari matahari akan dapat mengaktifkan Vitamin D yang ada di dalam tubuh, dan tidak pada di bawah jam 08.00 sebab sinar UV A yang menyebabkan kanker lebih banyak porsinya dari sinar UV B.
Sebaliknya bila berjemur dilaksanakan usai jam 12.00 WIB akan menyebabkan sunburn dan juga berbahaya untuk tubuh.
Hal lain yang disinggung oleh dr. Haekal yakni terkait kesehatan mental yang pada masa pandemi cukup terpengaruh. Dalam hal ini mengurangi konsumsi informasi tentang Covid-19 dapat menjadi cara mengurangi ketakutan dan kecemasan akibat pandemi tersebut.
Sedangkan drg. Andi membagikan informasi seputar kesehatan gigi dan mulut masa pandemi Covid-19. Mulai dari tips cepat menjaga kesehatan gigi hingga tips aman berobat ke dokter gigi.
Menurut drg. Andi menjaga kesehatan gigi dan mulut saat pandemi pada dasarnya sama saja seperti normalnya. Seperti mulai dari memperbanyak konsumsi makanan yang berserat serta makanan kurang menyebabkan plak gigi.
Kemudian rajin sikat gigi yakni pada saat pagi dan malam sebelum tidur. Sikat gigi ini menurut drg. Andi harus sesuai aturan misal bukan hanya gigi saja yang disikat namun juga lapisan atau gusi bahkan lidah perlu juga disikat.
“Pada tekniknya dengan cara menggosok atas bawah atau memutar, kemudian menyeluruh pada semua lapisan,” kata dia.
Terpenting kata drg. Andi yakni pemilihan sikat gigi dan pasta gigi yang sesuai anjuran dokter gigi dan Kemenkes.
Selain masalah kesehatan gigi, drg. Andi juga berbagi terkait aturan dalam berobat ke dokter gigi pada saat pandemi Covid-19.
Dari keputusan Ikatan Dokter Gigi di Indonesia, selama Pandemi dan PSBB lalu dokter gigi tidak dianjurkan membuka praktik termasuk klinik. Hal ini karena penularan virus melalui droplet yang risikonya besar bagi dokter gigi.
Meskipun demikian anjuran ini diperuntukkan bagi penanganan untuk estetika gigi seperti memutihkan atau membersihkan karang gigi. Sedangkan bagi penanganan darurat tetap dibuka dengan aturan dan protokol yang telah ditetapkan selama Pandemi.
“Jangan heran bagi teman-teman yang akan periksakan gigi ke dokter, saat ini protokol aman telah dilakukan dokter gigi seperti memakai baju hazmat, masker N-95 dan pasien harus ditutup pelindung diri,” katanya.
Usai memaparkan materi, moderator mempersilahkan peserta untuk bertanya langsung ke narasumber dengan imbalan satu pertanyaan mendapat “door prize” yang disediakan Unbrah.
Kegiatan ini dimoderatori oleh salah satu mahasiswa Unbrah Novia Trysna Erinza dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan diikuti hampir 300 peserta yang berasal dari mahasiswa, siswa SMA , dan akademisi serta masyarakat lainnya. Bahkan tercatat ada lebih 500 peserta yang terdaftar dan tetap mengikuti webinar dari platform media sosial semisal Youtube dan Instagram.