Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang, menggelar seminar lewat layanan daring atau Webinar dengan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan Pemprov Sumbar terkait penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah pada Sabtu malam 18 April 2020.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Staff Ahli Rektor Unbrah Drs. Eka Trio Effandilus ini menampilkan dua keynote speaker yakni Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Dalam sambutannya Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S menyampaikan kegiatan Webinar ini menjadi yang pertama dilaksanakan Unbrah bersama lintas sektoral terkait penanganan Covid-19 di Sumbar.
Menurutnya dengan mengusung tema “Mamaga Nagari dari Wabah Covid-19” mengejar sasaran terkait kesiapan Pemda di Sumbar dalam menghadapi wabah Covid-19 khususnya persiapan antisipasi gelombang warga yang pulang kampung ke Sumbar.
Dalam hal ini kata Rektor, Padangpariaman dipilih yang pertama karena menjadi salah satu gerbang utama masuknya perantau tersebut ke Sumbar yakni melalui Bandara Internasional Minangkabau.
Untuk itu dengan Webinar ini, Pemda akan diberikan edukasi sekaligus rekomendasi terkait penanganan Covid-19 langsung dari ahlinya.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli dalam bidangnya yakni Direktur Umum, SDM dan Pendidikan RSUP M Djamil Padang Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM yang memaparkan tentang “Prosedur yang dilakukan oleh Pasien Dalam Pengawasan (PDP)”. Kemudian Direktur Utama Rumah Sakit Pendidikan Unand Dr. dr. Yevri Zulfikar, Sp.B, Sp.U yang menyampaikan tentang “Prosedur yang dilakukan oleh OTG”. Serta Ketua Covid-19 Centre Unbrah dr. Rendri Bayu Hansah, Sp.PD FINASIM yang menerangkan tentang “Meningkatkan imunitas tubuh menghadapi Covid-19”.
Harapannya dengan sistem diskusi terbuka ini akan muncul pemikiran baru sekaligus penyamaan persepsi tentang persiapan penanganan Covid-19 tersebut.
Bagi Unbrah ini juga sebagai bagian dari upaya mitigasi dari Tim Covid-19 Centre kampus yang telah terbentuk semenjak Maret 2020. Selain diskusi webinar ini, pihaknya juga telah membuat hand sanitizer, bahan desinfektan dan video serta leaflet sosialisasi bahaya dan penanganan Covid-19.
Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengapresiasi kegiatan Webinar lintas sektoral yang diinisiasi Unbrah tersebut. Hal ini menurutnya dapat memudahkan penyampaian program dan rencana Pemprov dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Sumbar.
Pada kesempatan itu Gubernur menyampaikan tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Sumbar yang telah disetujui Kemenkes RI dan akan dimulai pada Rabu 21 April 2020.
“Intinya saat wabah dan pelaksanaan PSBB, semua masyarakat yang tidak berkepentingan langsung sesuai SE Gubernur harus melaksanakan semua kegiatan dari rumah, bekerja, belajar dan beribadah dari rumah” kata Gubernur.
Bila sebagian besar warga dari rumah harapannya penyebaran Covid-19 tidak meluas. Terlebih dalam 14 hari usai PSBB gelombang pemudik ke Sumbar akan melonjak tajam. Dengan begitu bila diam di rumah setidaknya akan mengurangi potensi tertularnya masyarakat Sumbar bukan pendatang.
Meski demikian selain berdiam di rumah, bagi yang tetap harus ke luar rumah dengan aturan PSBB berlaku harus menerapkan pola Social Distancing atau Physical Distancing dengan menjaga jarak satu sama lain serta tidak berkerumun dan berkumpul.
“Apabila merasakan gejala Covid-19 seperti demam di atas 38 derajat celsius maka periksakan ke dokter dan ikuti protokol yang berlaku” , tambahnya.
Dalam hal ini pihaknya sudah menyiapkan RS khusus yang menangani pasien rujukan Covid-19 seperti RSUP M Jamil Padang, RSP Unand Padang, RSUD Dr. Rasyidin, RSUD Achmad Muchtar Bukittinggi, Semen Padang Hospital Padang serta RSUD Kota Pariaman.
Selain itu pihaknya melalui gabungan Satgas Covid-19 Centre tetap menampung setiap donasi yang masuk dan segera menyalurkan pada sasaran yang membutuhkan.
Meneruskan itu Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menyatakan kesiapannya menjalankan arahan PSBB dari Pemprov dan juga siap menyosialisasikan setiap informasi dan rekomendasi dari instansi lain seperti kampus terkait penanganan Covid-19 di daerahnya.
Menurutnya selain terdapat Bandara yang cukup sibuk dengan kegiatan lalu lalang setiap hari, antisipasi lainnya juga terkait perantau dari daerah pandemi seperti Jakarta.
Hal ini dikarenakan intensitas perantau asal Padangpariaman juga dapat mencapai ribuan bahkan ratus ribu dan berkemungkinan kembali ke kampungnya.
Untuk itu pihaknya bersama Forkopimda setempat termasuk wali nagari hingga wali jorong akan membentuk tim khusus untuk screening dan penanganan Covid-19 di lapisan bawah masyarakat.
Pertemuan Webinar ini kata Bupati juga membantu kabupaten dalam penanganan Covid-19 tersebut. Dengan melibatkan banyak wali nagari di Padangpariaman tentu akan mendapat tambahan informasi penting langsung dari ahlinya.
Sedangkan dalam penyampaiannya Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM memaparkan tentang alur kesiapan di daerah guna mendata dan menyiapkan penanganan Covid-19 hingga tingkat Jorong atau RT.
Sementara Dr. dr. Yevri Zulfikar, Sp.B, Sp.U menyampaikan pentingnya mewaspadai OTG atau Orang Tanpa Gejala Covid-19 yang biasanya tidak sakit namun sangat erat kontaknya dengan pasien positif Covid-19. Salah satu caranya yakni menjauhi wilayah atau lokasi zona merah karena telah terdapat pasien Covid-19 terkonfirmasi positif. Kemudian dr. Rendri Bayu Hansah, Sp.PD FINASIM yang menyampaikan tentang imunitas mulai dari menjaga pola makan, olahraga, tidur yang cukup hingga harapan puasa dapat meningkatkan imunitas tersebut.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi yang melibatkan audience lainnya.