Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Baiturrahmah (Unbrah) melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) terhadap Fakultas Kedokteran yang dipusatkan di Ruang Sidang FK, Kampus Aie Pacah Padang, Rabu 16 Oktober 2019.
Kepala LP3M Unbrah Prof. Dr. Ir. Novirman Jamarun, M.Sc dalam sambutannya sebelum dilaksanakan audit menekankan pentingnya upaya peningkatan kualitas dari fakultas dengan memunculkan beragam kelebihan yang dimiliki. Gunanya untuk memberikan perspektif lebih kepada aksesor LAMPT-Kes sehingga terdapat nilai tambah dalam akreditasi.
Kegiatan AMI ini menjadi cerminan dari proses visitasi akreditasi tersebut. Dalam hal ini AMI bertujuan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan dari sebuah unit atau fakultas. Bila hasilnya sudah baik tentu ditingkatkan namun jika masih ada kekurangan akan diberikan masukan dan kemudian dilakukan perbaikan.
“Jadi ibarat inspektorat di tatanan provinsi dan inspektorat jenderal di tatanan dirjen, AMI tidak melakukan assessment, pemeriksaan juga bukan penghisaban atas kesalahan,” ujar Koordinator Kopertis X periode 2001-2008 tersebut.
Bila dicontohkan di Kedokteran, prediksi kelulusan UKMPPD mencapai 70 persen namun realisasinya bisa kurang atau lebih. Auditor di AMI hanya meninjau hal tersebut kemudian memberikan arahan dan masukan ke arah peningkatan.
Artinya tidak ada stigma negatif dari kehadiran SPMI dalam melaksanakan AMI karena hasilnya untuk kepentingan institusi secara keseluruhan.
Dalam kesempatan tersebut juga Kepala LP3M memaparkan beberapa hal yang perlu diperkuat Kedokteran guna menghadapi re-akreditasi 2020. Antara lain peningkatan kualifikasi pendidikan, jabatan fungsional, peranan alumni, kualitas lulusan dan perbaikan persiapan kedatangan aksesor.
Salah satu yang menjadi fokus kata Kepala yakni peningkatan kualifikasi pendidikan pengajar dan dokter. Menurut Prof Novirman di Kedokteran telah banyak dosen S2 dan spesialis, sebaiknya ditingkatkan pendidikannya hingga S3.
Implikasinya bila sudah banyak S3, kesempatan menjadi profesor terbuka lebar. Hal ini juga akan meningkatkan kualitas institusi secara keseluruhan dan nilai akreditasi lebih baik.
“Kalau belum S3, mimpi saja jadi profesor tidak boleh, sebab syarat guru besar harus doktor,” ujar Kepala LP3M.
Tentu harapannya berawal dari AMI tersebut selanjutnya upaya perbaikan dan peningkatan kualitas, Fakultas Kedokteran dan fakultas lain di Unbrah mendapat akreditasi A.
AMI Kedokteran ini menjadi yang terakhir dari audit mutu tahun ini. Dimulai FKG, FKM, Vokasi, Ekonomi dan Kedokteran.
Sejalan dengan itu Wakil Dekan I Kedokteran dr. Rendri Bayu Hansah Sp.PD FINASIM mengatakan AMI dapat memberikan masukan bagi fakultasnya sebelum pengiriman borang akreditasi pada November 2019. Pihaknya siap meningkatkan kualitas dari hasil dan masukan Auditor nantinya.
Sementara itu AMI di Kedokteran ini dilaksanakan oleh auditor yang telah tersertifikasi nasional. Ketiga auditor tersebut yakni Sri Oktarina, SKM, MKM, Ira Suryanis, S.St, M.Keb, dan Yulianita, S.S, M.Hum.
AMI di Kedokteran dilaksanakan selama dua hari pada Rabu sampai Kamis 16-17 Oktober 2019. Pada Rabu ini dilaksanakan audit standar dan Kamis dilaksanakan kunjungan ke sarana dan unit.
[13:12, 3/17/2020] Deni Antara: Kajian Dhuha : Kiat Sukses Dalam Kuliah
Universitas Baiturrahmah kembali menggelar kajian Dhuha dengan narasumber Ustadz Drs. Suhefri, M.A pada Sabtu 19 Oktober 2019 di Masjid Baiturrahmah Padang.
Ustadz Drs. Suhefri dalam tausyiahnya menyampaikan terkait tips dan kiat mahasiswa untuk sukses dalam kuliah hingga lulus menjadi sarjana.
Menurutnya hal penting dalam kuliah yakni fokus pada bidang yang diampu dan terus meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya.
Dalam hal ini mahasiswa harus konsisten dalam menaati peraturan perkuliahan, melaksanakan semua tugas yang diberikan dosen namun juga tetap aktif pada peranan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti dalam pergaulan, secara selektif memilih teman seperti menghindari kawan yang menjerumuskan pada maksiat. Kemudian dalam melaksanakan tugas tidak menunda pekerjaan dan menyelesaikan tepat waktu, menghindari flagiarisme atau mencontek dalam ujian atau pekerjaan rumah.
Selain itu juga guna memperkuat literasi pengetahuan, mahasiswa membaca berbagai literatur baik dalam buku atau secara online yang disesuaikan dengan ilmu yang diampu.
Hal lain yakni dalam pola hidup yang teratur seperti menjaga keseimbangan gizi khususnya saat masa perkuliahan. Terakhir yakni berdoa kepada Allah SWT atas setiap ikhtiar yang dilakukan, semisal selalu membaca Al Quran, shalat lima waktu dan mengerjakan ibadah lainnya secara teratur.
Bila kesemua hal tersebut sudah sejalan, tentu kesuksesan dan capaian prestasi tingga menunggu saja.
Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen Unbrah.
Kepala LP3M Unbrah Prof. Dr. Ir. Novirman Jamarun, M.Sc dalam sambutannya sebelum dilaksanakan audit menekankan pentingnya upaya peningkatan kualitas dari fakultas dengan memunculkan beragam kelebihan yang dimiliki. Gunanya untuk memberikan perspektif lebih kepada aksesor LAMPT-Kes sehingga terdapat nilai tambah dalam akreditasi.
Kegiatan AMI ini menjadi cerminan dari proses visitasi akreditasi tersebut. Dalam hal ini AMI bertujuan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan dari sebuah unit atau fakultas. Bila hasilnya sudah baik tentu ditingkatkan namun jika masih ada kekurangan akan diberikan masukan dan kemudian dilakukan perbaikan.
“Jadi ibarat inspektorat di tatanan provinsi dan inspektorat jenderal di tatanan dirjen, AMI tidak melakukan assessment, pemeriksaan juga bukan penghisaban atas kesalahan,” ujar Koordinator Kopertis X periode 2001-2008 tersebut.
Bila dicontohkan di Kedokteran, prediksi kelulusan UKMPPD mencapai 70 persen namun realisasinya bisa kurang atau lebih. Auditor di AMI hanya meninjau hal tersebut kemudian memberikan arahan dan masukan ke arah peningkatan.
Artinya tidak ada stigma negatif dari kehadiran SPMI dalam melaksanakan AMI karena hasilnya untuk kepentingan institusi secara keseluruhan.
Dalam kesempatan tersebut juga Kepala LP3M memaparkan beberapa hal yang perlu diperkuat Kedokteran guna menghadapi re-akreditasi 2020. Antara lain peningkatan kualifikasi pendidikan, jabatan fungsional, peranan alumni, kualitas lulusan dan perbaikan persiapan kedatangan aksesor.
Salah satu yang menjadi fokus kata Kepala yakni peningkatan kualifikasi pendidikan pengajar dan dokter. Menurut Prof Novirman di Kedokteran telah banyak dosen S2 dan spesialis, sebaiknya ditingkatkan pendidikannya hingga S3.
Implikasinya bila sudah banyak S3, kesempatan menjadi profesor terbuka lebar. Hal ini juga akan meningkatkan kualitas institusi secara keseluruhan dan nilai akreditasi lebih baik.
“Kalau belum S3, mimpi saja jadi profesor tidak boleh, sebab syarat guru besar harus doktor,” ujar Kepala LP3M.
Tentu harapannya berawal dari AMI tersebut selanjutnya upaya perbaikan dan peningkatan kualitas, Fakultas Kedokteran dan fakultas lain di Unbrah mendapat akreditasi A.
AMI Kedokteran ini menjadi yang terakhir dari audit mutu tahun ini. Dimulai FKG, FKM, Vokasi, Ekonomi dan Kedokteran.
Sejalan dengan itu Wakil Dekan I Kedokteran dr. Rendri Bayu Hansah Sp.PD FINASIM mengatakan AMI dapat memberikan masukan bagi fakultasnya sebelum pengiriman borang akreditasi pada November 2019. Pihaknya siap meningkatkan kualitas dari hasil dan masukan Auditor nantinya.
Sementara itu AMI di Kedokteran ini dilaksanakan oleh auditor yang telah tersertifikasi nasional. Ketiga auditor tersebut yakni Sri Oktarina, SKM, MKM, Ira Suryanis, S.St, M.Keb, dan Yulianita, S.S, M.Hum.
AMI di Kedokteran dilaksanakan selama dua hari pada Rabu sampai Kamis 16-17 Oktober 2019. Pada Rabu ini dilaksanakan audit standar dan Kamis dilaksanakan kunjungan ke sarana dan unit.
[13:12, 3/17/2020] Deni Antara: Kajian Dhuha : Kiat Sukses Dalam Kuliah
Universitas Baiturrahmah kembali menggelar kajian Dhuha dengan narasumber Ustadz Drs. Suhefri, M.A pada Sabtu 19 Oktober 2019 di Masjid Baiturrahmah Padang.
Ustadz Drs. Suhefri dalam tausyiahnya menyampaikan terkait tips dan kiat mahasiswa untuk sukses dalam kuliah hingga lulus menjadi sarjana.
Menurutnya hal penting dalam kuliah yakni fokus pada bidang yang diampu dan terus meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya.
Dalam hal ini mahasiswa harus konsisten dalam menaati peraturan perkuliahan, melaksanakan semua tugas yang diberikan dosen namun juga tetap aktif pada peranan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti dalam pergaulan, secara selektif memilih teman seperti menghindari kawan yang menjerumuskan pada maksiat. Kemudian dalam melaksanakan tugas tidak menunda pekerjaan dan menyelesaikan tepat waktu, menghindari flagiarisme atau mencontek dalam ujian atau pekerjaan rumah.
Selain itu juga guna memperkuat literasi pengetahuan, mahasiswa membaca berbagai literatur baik dalam buku atau secara online yang disesuaikan dengan ilmu yang diampu.
Hal lain yakni dalam pola hidup yang teratur seperti menjaga keseimbangan gizi khususnya saat masa perkuliahan. Terakhir yakni berdoa kepada Allah SWT atas setiap ikhtiar yang dilakukan, semisal selalu membaca Al Quran, shalat lima waktu dan mengerjakan ibadah lainnya secara teratur.
Bila kesemua hal tersebut sudah sejalan, tentu kesuksesan dan capaian prestasi tingga menunggu saja.
Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen Unbrah.