Universitas Baiturrahmah menjadi tuan rumah dari kegiatan diskusi panel dan talkshow dari Rangkaian Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) XIV 2019 pada Sabtu 14 September 2019.
Kegiatan diskusi panel itu menghadirkan sejumlah tokoh yakni dari Kementerian Kesehatan, BPJS dan Kementerian Komunikasi dan Informasi. Selain itu dihadiri juga oleh 52 perwakilan kampus dengan total 120 orang mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal ISMKI 2019-2020 Taufik Supriyana Trisaputra mengatakan tujuan dari Rakor ini untuk mengambil pandangan dari berbagai perwakilan mahasiswa terkait persoalan kesehatan di Indonesia. Sedangkan dengan menghadirkan narasumber bertujuan untuk sharing pemikiran terkait kebijakan kesehatan khususnya dalam hal perkembangan dunia digital.
Saat ini ada 82 institusi perguruan tinggi yang berafiliasi dalam ISMKI yang selalu menjalin komunikasi setiap waktu dalam memperkuat pemikiran tentang dunia kedokteran.
Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim mengapresiasi adanya kegiatan rakornas yang melibatkan banyak mahasiswa di Unbrah. Hanya saja kata Rektor kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan pemikiran mahasiswa tentang perkembangan dunia teknologi dan informasi. Selain juga memperkuat sikap kebersamaan dan memiliki antar kampus di Indonesia.
Jangan sampai stigma kalau mahasiswa kedokteran yang cenderung ekslusif berkembang terus di pemikiran masyarakat, sebaliknya menjadi percontohan bagi prodi lain untuk melaksanakan kegiatan serupa.
Usai sambutan dari Rektor tersebut dilakukan diskusi panel yang dipandu oleh mahasiswa Kedokteran Unbrah Muhammad Abduh Harist Mughni.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan drg. Oscar Trimadi, MPH dalam penyampaian materi pada diskusi panelya menekankan pada pembangunan kesehatan di era Revolusi Industri 4.0.
Khususnya pada poin pelayanan kesehatan yang kaitannya amat dekat dengan penguatan teknologi dan informasi. Saat ini kata Sekjen ada beberapa prioritas dari penguatan pelayanan antara lain persoalan kesehatan ibu dan anak, asupan nutrisi seperti minimalisir stunting dan kelainan produksi.
Meneruskan hal tersebut Dirut BPJS Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes mengatakan layanan untuk kesehatan atau BPJS selalu diupayakan meningkat setiap tahunnya. Termasuk dalam pengelolaan data yang berbasiskan digital.
Fachmi mengatakan saat ini tercatat sebanyak 222 juta orang telah menjadi peserta bpjs, artinya telah ada sekitar 700 ribu layanan yang telah dilakukan melalui BPJS
Bila dikaitkan dengan peredaran data tentu ini menjadi sebuah big data yang luar biasa. Hal ini juga diikuti sebanyak 82 persen Rumah Sakit di Indonesia telahbermitra BPJS, dengan 23.000 faskes.
Justru dengan pemanfaatan teknologi dan informasi tersebut akan digunakan BPJS untuk meningkatkan capaian kepuasan peserta dan faskes pada tahun ini sebanyak 85 persen dari tahun sebelumnya 80 persen.
Hasil capaian ini dinilai telah lebih baik mengingat fase digital BPJS atau pengumpulan data seluruh peserta BPJS baru dimulai pada 2013. Hanya saja pihaknya siap menerima kritik untuk pelaksanaan kerja lebih baik sekaligus untuk mengkonstruksikan langkah baru di masa depan.
Sebagai pelengkap pada diskusi panel tersebut Kepala Biro Perencanaan Kemenkominfo Ir. Arifin. S. Lubis menyampaikan tema rakornas “Healthcare Startup” dinilai relevan dalam kondisi saat ini.
Sebagai contoh dulu menyimpan data hanya menggunakan CD atau bahkan disket saat ini sudah dapat menggunakan cloud dengan ruang yang lebih besar. Termasuk kemunculan jaringan telekomunikasi berbasis 2G, 3G, 4G dan 5 G menggantikan proses analog satelit dalam hal unduh atau unggah.
Selain itu keberadaan processor komputer dengan kemampuan raksasa semakin mempermudah kinerja pemerintahan termasuk di dunia kesehatan.
Persoalannya kata Arifin, yakni bagaimana cara untuk melukisnya agar setiap instansi memiliki karakteristik dalam pengembangannya. Seperti Unbrah mampu melukis teknologi dan informasi khususnya dalam bidang kesehatan.
Inilah juga yang menjadi tugas dari Kemenkominfo yang bukan hanya memperkuat infrastruktur namun juga ekosistem agar sasaran yang dikejar dapat tercapai.
Di akhir acara talkshow diserahkan kenang-kenangan dari Unbrah kepada pemateri.
Sedangkan kegiatan Rakornas sendiri berlangsung sejak tanggal 13 hingga 15 September 2019 di beberapa lokasi yang berbeda.