Universitas Baiturrahmah (Unbrah) kembali menggelar kajian Dhuha di Masjid Baiturrahmah, Sabtu 16 Maret 2019 yang diikuti civitas akademika dan masyarakat sekitar.
Kali ini dai nasional yang kerap menyuarakan perjuangan Islam di Palestina Gaos Abdul Hamid, S.Sos menjadi pemberi tausyiah dengan materi Palestina dan tanda akhir zaman.
Dalam kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB, ustadz Gaos menyampaikan tentang “Keistimewaan Negara Palestina ditinjau dari Ayat Al Quran dan Hadist Nabi”.
Menurut Ustadz Gaos berdasarkan hadist dan ayat Al Quran ada beberapa hal keistimewaan dari Negeri Palestina yang merupakan tanah milik umat Islam.
Keistimewaan yang pertama Palestina merupakan tanah yang dipenuhi keberkahan. Hal ini tersebut dalam hadist dan beberapa ayat Al Quran yang mengatakan Palestina merupakan tanah penuh keberkahan. Salah satu indikatornya ada 18 orang nabi dan rasul yang wajib diimani umat Islam berjuang mempertahankan tanah tersebut. Di samping itu Palestina menjadi salah satu destinasi Rasulullah SAW saat melakukan Isra Miraj.
Kemudian keistimewaan yang kedua yakni tanah yang disucikan ketiga setelah Mekkah dan Madinah. Hal ini terbukti sebelum Ka’bah di Mekkah, Masjidil Al Aqsa di Al Quds Palestina menjadi kiblatnya.
Yang ketiga yakni tanah umat Islam bukan milik agama lain. Ini ditenggarai melalui beberapa hadist bahwasanya Masjidil Al-Aqsa di Palestina dibangun dan dipelihara oleh banyak nabi mulai dari Adam AS hingga Muhammad SAW. Kesemua Nabi itu memiliki agama yang sama yakni Islam.
Keistimewaan keempat Palestina merupakan tanah untuk seluruh alam. Bahkan dalam hadist dikatakan siapa yang menguasai Palestina akan dapat menguasai seluruh dunia. Sedangkan keistimewaan yang kelima Palestina menjadi tanah tempat menjelang akhir zaman.
Terkait Tanda-tanda akhir zaman, Ustadz Gaos menyebutkan sesuai hadist Rasulullah dan Firman Allah SWT akan ada peperangan antara umat Islam dan non Islam di Tanah Palestina. Peperangan ini telah berlangsung sejak nabi Adam diturunkan hingga saat Nabi Isa AS membunuh dajjal jelang akhir zaman.
Kegiatan berakhir pada pukul 10.00 WIB dengan sesi tanya jawab antara dai dan peserta. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pimpinan Unbrah dan mahasiswa baru tahun 2018 yang diwajibkan mengikuti kegiatan sebanyak 12 kali dalam satu semester.
Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS mengatakan Kajian Dhuha menjadi salah satu tolok ukur kampus dalam mewujudkan visi Unbrah menciptakan manusia yang berakhlakul karimah. Ke depan kata rektor, pelaksanannya akan lebih diperkuat dan ditingkatkan.